Abstrak
Dishomeostasis tembaga dikaitkan dengan berbagai penyakit, sehingga pencitraan spasiotemporal in vivo terhadap dinamika Cu(II) bergerak sangat penting untuk memahami mekanisme patofisiologis. Namun, pencitraan dinamika Cu(II) bergerak tetap menjadi tantangan yang sudah lama ada karena keterbatasan probe konvensional dalam membedakan antara Cu(II bergerak dan terikat). Di sini, kami mengembangkan strategi desain berdasarkan pembentukan kation radikal arilamin katalitik, yang memungkinkan terciptanya probe fotoakustik dengan sensitivitas superior dan kemampuan pencitraan resolusi mikron di wilayah inframerah gelombang pendek, khususnya sebagai respons terhadap Cu(II bergerak). Pencitraan in vivo pada otak tikus model penyakit Parkinson menunjukkan perubahan signifikan pada kadar Cu(II) bergerak di dalam korteks serebral dan lobulus serebelum selama tahap awal penyakit, yang menunjukkan bahwa wilayah ini sangat rentan terhadap akumulasi Cu(II) pada penyakit Parkinson awal. Temuan ini menggarisbawahi potensi signifikan probe ini untuk menyelidiki dinamika Cu(II) bergerak dan perannya dalam proses fisiologis dan patologis.
Pencitraan Fotoakustik Dinamis Cu(II) Seluler secara In Vivo melalui Pembentukan Kation Radikal Katalitik
